Hari | Mulai | Selesai |
---|---|---|
Senin | 08:00:00 | 16:00:00 |
Selasa | 08:00:00 | 16:00:00 |
Rabu | 08:00:00 | 16:00:00 |
Kamis | 08:00:00 | 16:00:00 |
Jumat | 08:00:00 | 14:30:00 |
Sabtu | Libur | |
Minggu | Libur |

Website Resmi
Desa Krandegan
Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo - Jawa Tengah
DWINANTO | 16 Mei 2025 | 85 Kali dibuka

Artikel
DWINANTO
16 Mei 2025
85 Kali dibuka
Mendidik anak adalah amanah yang sangat besar. Allah telah menitipkan jiwa yang suci kepada kita, dan bagaimana ia akan tumbuh—apakah menjadi pribadi yang taat atau durhaka—banyak dipengaruhi oleh pola asuh orang tuanya. Ada saatnya anak menjadi penurut, namun ada pula masa mereka bersikap nakal, membangkang, atau sulit diatur. Inilah ujian kesabaran sekaligus kesempatan bagi orang tua untuk melakukan introspeksi dan perbaikan.
Allah berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..." (QS. At-Tahrim: 6)
Ayat ini mengandung perintah agar kita menjaga keluarga bukan hanya dari kerusakan di dunia, tetapi juga dari azab akhirat. Anak adalah titipan, bukan milik mutlak kita. Kita diminta bukan sekadar memberi makan dan pakaian, tetapi juga memberi pendidikan iman dan akhlak.
Evaluasi Diri
Sebelum memyalahkan dan memarahi anak, tanyakan dan evaluasi pada diri kita:
Apakah kita sudah menjadi teladan yang baik?
Apakah kita lebih banyak memerintah daripada memberi contoh?
Apakah kita sering mendoakan mereka, atau justru sering mendoakan keburukan karena emosi?
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah mengingatkan : "Beberapa anyak anak yang rusak karena orang tuanya mengabaikan pendidikan agama, lebih sibuk dengan dunia, dan hanya memperhatikan lahiriah tanpa membimbing batin mereka."
Kadang, kenakalan anak adalah cermin dari kekurangan orang tua dalam memberikan perhatian, teladan, dan doa.
Rasulullah ﷺ adalah teladan dalam menghadapi kesalahan anak-anak dengan sabar dan lembut. Beliau bersabda : "Sesungguhnya kelembutan itu tidaklah ada pada sesuatu melainkan akan menghiasinya, dan tidaklah dicabut dari sesuatu melainkan akan membuatnya buruk." (HR. Muslim)
Kekerasan mungkin membuat anak diam, tetapi bukan berarti hatinya menerima. Sebaliknya, kelembutan dan penjelasan yang penuh kasih akan membuka hati anak untuk mau berubah.
Doakan Anak
Hati manusia berada di tangan Allah. Sebaik apapun usaha mendidik, tanpa pertolongan Allah hati anak sulit berubah. Nabi Ibrahim عليه السلام pun berdoa : "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat..." (QS. Ibrahim: 40).
Doa orang tua sangat mustajab. Maka perbanyaklah doa di waktu mustajab—di sepertiga malam, setelah shalat, atau saat hujan turun—agar Allah memperbaiki akhlak anak kita.
Jika anak nakal, lakukan evaluasi berikut :
- Kedekatan emosional: Apakah kita sering berbicara dari hati ke hati dengan anak?
- Pendidikan agama: Apakah kita sudah rutin mengajarkan shalat, membaca Al-Qur’an, dan kisah teladan?
- Lingkungan: Apakah teman-temannya membawa pengaruh baik atau buruk
- Konsistensi aturan: Apakah kita tegas, atau kadang membiarkan pelanggaran karena malas menegur?
Berikan Keteladanan
Anak meniru lebih cepat daripada mendengar nasihat. Jika kita ingin anak jujur, jangan pernah berbohong. Jika kita ingin anak shalat, shalatlah tepat waktu di depannya.
Rasulullah ﷺ bersabda : "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Seorang lelaki adalah pemimpin keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka." (HR. Bukhari dan Muslim).
Allah memerintahkan : "Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan bersabarlah dalam mengerjakannya..." (QS. Thaha: 132).
Jangan Mudah Menyerah
Perubahan akhlak anak membutuhkan waktu. Jangan mudah menyerah atau berkata “anak ini memang tidak bisa diubah.” Ingatlah, doa dan usaha yang terus menerus bisa melembutkan hati yang paling keras sekalipun.
Kenakalan anak bukan alasan untuk putus asa atau marah berlebihan. Justru itu adalah tanda bahwa orang tua harus lebih hadir, lebih mendidik, lebih mendoakan, dan lebih menjadi teladan.
Jadikan rumah sebagai tempat yang penuh cinta, bukan penuh teriakan. Jadikan diri kita sahabat yang bisa dipercaya anak, bukan hanya hakim yang siap menghukum.
Jika kita memperbaiki diri, mendekat kepada Allah, dan sabar mendidik, insyaAllah kenakalan anak akan perlahan berubah menjadi kebaikan
Komentar Facebook
Statistik Desa

Populasi
1485

Populasi
1547

Populasi
0

Populasi
3032
1485
LAKI-LAKI
1547
PEREMPUAN
0
BELUM MENGISI
3032
TOTAL
Aparatur Desa

Kepala Desa
DWINANTO, S.E.

Sekretaris Desa
SYAMSUDIN, S.Pd.I

Kaur Tata Usaha dan Umum
SUYANTO

Kaur Keuangan
UTAMI HIKMAH

Kasi Pemerintahan
HENDRO TRIYANTORO

Kasi Kesejahteraan
SYAIFULLOH

Kaur Perencanaan
KARTIKA

Kadus I
KASMINTO

Kadus II
NGATIJO

Kadus III
MUSTANGIN

Kadus V
ARIYANI

Kadus VI
KUKUH WIDODO

Kasi Pelayanan
SISWANTO

Kadus IV
EKO BUDI SANTOSO

Tim IT
HENDRO PRABOWO

Tim IT
RAHAYU WIDAYANTI



Desa Krandegan
Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah
Hubungi Perangkat Desa untuk mendapatkan PIN
Masuk
Arsip Artikel

9.515 Kali dibuka
Begini Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2025...

6.487 Kali dibuka
Organisasi Kades dan Perangkat Desa Desak DPR RI Sahkan Revisi...

3.865 Kali dibuka
56 Desa di Purworejo Bakal Dilewati Ruas Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta...

3.272 Kali dibuka
Menteri Desa PDTT Sebut Masa Jabatan Kades Sembilan Tahun Masih...

2.943 Kali dibuka
Listrik di Rumahmu Bermasalah? Begini Cara Pengaduannya...

16 Agustus 2025
Ini yang Terjadi di Jakarta 80 Tahun Silam, 16 Agustus 1945...

15 Agustus 2025
Agar Harta Kita Bisa Dibawa Mati...

14 Agustus 2025
Berikut Kisi- Kisi Permendes Nomor 10 Tahun 2025 Tentang Koperasi...

14 Agustus 2025
Horee.....Minimal 20 Persen Keuntungan Koperasi Desa Merah Putih...

12 Agustus 2025
Begini Cara Menggali Modal Koperasi Desa Merah Putih...
Agenda

Belum ada agenda terdata
Komentar
Statistik Pengunjung
Hari ini | : | 656 |
Kemarin | : | 1.549 |
Total | : | 281.581 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 216.73.216.114 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Kirim Komentar